Sabtu, 30 Juli 2016

PayTren

Ketika anda terbiasa bertransaksi namun hanya mendapatkan ucapan terima kasih dan struk saja...segera BERALIHLAH....!!!

#PayTren .. adalah solusi...
Sebuah inovasi dlm bidang IT berupa aplikasi untuk transaksi kebutuhan pribadi yg keuntungannya juga dibagi-bagi kembali kepada mitra sendiri

Silahkan tentukan kecerdasan Anda dalam memiliih 😎😎
Smart....??? Pastinya Pake Paytren
#Jadikan #Ponselmu #Dompet dan #ATM #Pintar...💰💰💰

Download aplikasinya, Dapetin Cashbacknya, Nikmatin Kemudahannya...

Paytrener = Pebisnis...cashback, komisi, bonus dan reward bersiap menyambut keberhasilan anda..

Buruan kepoin PayTren..jgn cuma 👀👀
Paytrenin hape-muuu, saudaramu, tetanggamu..kotamu bareng saya yaaa...

#IngatBayarIngatPaytren
#BisnisMurahHasilMelimpah

Mau daftar ?  Klik......
http://bit.ly/1Gdx3Jp
WA/sms 085706151884
BB. 56E83AFA

Minggu, 24 Juli 2016

TENTANG KEYAKINAN BAG3

Materi Yakin, bagian 3
Senin, 25 Juli 2016

Saya sering tersenyum, manakala perjalanan pengalaman saya sendiri dan orang-orang, sesungguhnya adalah pelajaran untuk percaya kepada Allah, dari Allah sendiri. Yaa, Allah Yang Mengajarkan. Mengajarkan kita untuk percaya pada-Nya.

Sementara itu, tidak sedikit orang-orang yang kelewat bagus kepercayaan dirinya, keyakinan kepada dirinya, kebanggan terhadap dirinya, yang semuanya itu harusnya jadi positif. Namun justru sama-sama fatal. Dirinya, pikirannya, keyakinannya, malah menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri.

Fatal. Salah fatal lagi. Naudzubillah, Perhatikan kalimat di atas, baca ulang sampe nancep. Jangan sampe kita menuhankan diri sendiri.

Seseorang yang diwawancarai untuk dapat pekerjaan, lalu tinggi sekali kepercayaan dirinya, dia percaya bahwa dia bakal diterima, bahkan dengan salary yang dia minta, bisa jadi dia bakal diterima. Satu saja cacatnya. Dia tidak percaya kepada Allah. Percayanya sama dirinya, sama ijazahnya. Sama kemampuan skill nya. Sama pengalaman bekerjanya. Sama penampilan dirinya.

Sementara, Allah sama sekali ga ada. Ga ada di lisannya, sehingga ia kerap lupa berdoa dan menyebut Allah, baik memuji-Nya, bertasbih untuk-Nya. Ga ada di pikirannya, yang membuatnya terjaga dari kesombongan. Dan ga ada di perbuatan. Sehingga ga ada bismillah, ga ada alhamdulillah. Habis diterima, malah senang-senang yang membuat Allah malah akan menghadiahkan azab baginya.

Untuk percaya, perlu bukti. Sederet bukti pula. Ga cukup hanya satu bukti saja. Saudara bilang, saya percaya sama Allah. Tapi lisan tok. Ini ga laku. Kudu ada perbuatan yang mengikuti. Kudu ada amal yang mengikuti. Kudu ada action yang keluar dari seseorang yang katanya percaya sama Allah.

Salam

TENTANG KEYAKINAN BAG 2

Materi Yakin, bagian ke 2
Jum'at, 22 Juli 2016

Coba tanya diri yang berhutang, mana yang lebih dia percayai? Apakah bagian bahwa dirinya gak bisa bayar lalu bakalan susah? Atau Allah yang lebih dia percayai bahwa Allah bisa melunasi hutangnya dan hidupnya bakalan tentram?Keyakinan mana yang sering mendominasi pikiran dan hati kita? Jujur, kadang malah kebanyakan fikiran ketakutan, keresahan, kekhawatiran lebih suka mendominasi.

Coba Tanya diri yang belum punya rumah, mana yang lebih dia percayai? Duit kah, atau kemampuan Allah kah? Situasi pekerjaan yang tidak memungkinkan dia punya rumah atau Allah Yang Maha Kaya? Hutang yang belom kebayar yang mendominasi pikirannya, sehingga menurutnya gak mungkin banget punya rumah. Wong hutang aja belum kebayar?

Belum lagi sederet fakta masalah yang lebih dipercayainya. Anak-anak sakit-sakitan, butuh biaya sedangkan dia dan istri juga lagi kuliah, gak ada cadangan buat kebutuhan, apalagi buat nabung beli rumah. Lihat sederetan fakta di atas, mana ada bagian percaya sama Allah nya?

Tembok yang membuatnya tidak percaya sama Allah semakin tinggi, lebar, ,luas dan tebal, akibatnya  keajaiban Allah jadi susah lagi datangnya. Kurang lebih seperti itulah perjalanan kepercayaan kita. Bukan kepada Allah kadang lebih banyak percaya pada fikiran dan hati yang seringnya menakut-nakuti diri kita sendiri. Naudzubillah, karenanya percaya dan yakin sama Allah pun harus di pelajari, harus ditambah terus ilmunya, harus ditambah terus pengalamannya.

*Jangan sampe hal-hal di atas  terjadi, percaya, yakin, iman sama Allah aja.*

Salam

Rabu, 20 Juli 2016

TENTANG KEYAKINAN BAG 1

Materi Yakin, bagian 1
Selasa, 19 Juli 2016

Seorang yang percaya sama Allah ketika mendapat nikmat, dapat pekerjaan misalnya, disetujui, diterima, maka dia akan segera mengucapkan Alhamdulillah. Seseorang yang mengerti soalan sholat, dia akan mencari Allah, dia akan mencari mushola, atau mesjid untuk segera berterima kasih sama Allah dengan shalat sunnah 2 rakaat.

Itulah cerminan yakin, cerminan percaya, cerminan iman. Yakin yang bukan yakin kosong tapi yakin dengan amal, InsyaAllah kita akan ngebahas materi yakin yang berkesinambungan pada materi SMI ke depannya, atas izin Allah, doain semua panjang umur dan sehat walafiat. Aamiin

Percaya bahwa Allah itu bisa ngewujudin impian kita, keinginan kita, hajat kita, sudah termasuk bagian dari mengimani Allah. Percaya bahwa Allah bisa ngatasin masalah kita, bisa ngubah kesulitan menjadi mudah, bisa ngebikin yang berat menjadi ringan, termasuk juga hal mengimani Allah, yakin sama Allah.

Kita ini suka percaya sama yang jelek-jelek, meyakini yang jelek-jelek, percaya yang buruk-buruk, meyakini yang buruk-buruk. Seakan mensuudzhoni Allah. Sebenernya kan hakikat kita diberi masalah dan hajat, agar kita semakin berdoa kepada Allah, lalu kemudian semakin percayalah kita sama Allah. Percaya akan Kekuasaan dan KebesaranNya.

Allah Maha kuasa, Allah Maha Besar, tapi lantaran tidak ada percayanya, maka masalah yang dihadirkan Allah akhirnya suka membuat manusia malah semakin jauh dari Allah. Bertambah-tambah kufurnya, dan bertambah-tambah kesesatannya. Lantaran juga tidak ada percayanya sama Allah. Gak ada yakinnya sama Allah.

Maka keresahan dan kegelisahan akan bayang-bayang yang buruk, yang jelek, yang bakal terjadi, yang bakal menimpa akhirnya suka mendominasi. Coba Tanya diri yang berhutang, diri yang punya masalah, diri yang ingin rumah, ingin jodoh, ingin punya anak. Mana yang lebih mereka yakini??

InsyaAllah ke depan kita akan mempelajari materi-materi tentang yakin, tentang keyakinan kita kepada Allah yang pernah ditulis juga dalam buku berjudul BELIEVE.

Salam

Jumat, 08 Juli 2016


Satu Aplikasi Banyak Untungnya