Minggu, 21 Februari 2016

S M I

Materi: Berikan Petunjuk
22 Februari 2016

Ada orang-orang yang begitu hebat menafsirkan ayat-ayat Quran. Tanpa minta petunjuk dulu dari Allah. Berpotensi sesat dan menyesatkan. Adakah saya juga termasuk?

Seribu kali ada kompetensi menafsirkan atau menjelaskan Quran, engkau wahai Yusuf Mansur, dan kawan-kawan lainnya, baiknya shalat dan doa dulu. Minta Petunjuk.

Kasian orang-orang jika akhirnya malah sesat sebab disesatkan. Takutlah wahai Yusuf Mansur dan kawan-kawan lain. Engkau menyampaikan yang Allah ga mau dan ga suka.

Apa-apa, minta Petunjuk Allah lah. Shalat. Doa. Shalat. Doa. Shalat. Doa. Termasuk menafsirkan atau menjelaskan Al Quran.

Yaa Allah… Pilihkanlah kami orang-orang pintar, orang-orang cerdas, yang takut kepada-Mu. Bukan karena pengen eksis, pengen dianggep, pengen diliat.

Kawan-kawan sekalian… Demikianlah pula dalam hal belajar. Mintalah Petunjuk Allah Tuhanmu… Supaya dipilihkan guru-guru dan kawan-kawan belajar Pilihan Allah.

Supaya kami bisa mengaji dari cahaya hatinya yang tulus… Dan dari akal pikiran yang Engkau Jaga. Sebab ia senantiasa meminta Petunjuk-Mu.

Bukannya apa. Sesat dan menyesatkan sendirian aja sudah masalah. Apalagi sesat dan menyesatkan berjamaah. Beramai-ramai. Kasian anak cucu nanti.

Yaa Allah… Kuliat diriku… dan Bisa jadi juga kawan-kawan yang lain… Makin banyak taunya, bisa jadi makin redup Cahaya Iman dan Kesalehannya.

Yaa Allah… Berilah Petunjuk-Mu agar kami tau yang salah itu salah. Yang benar itu benar. Jangan sampe akal kami, kecerdasan kami, memimpin kami.

“Iqro BismiRobbika… Bacalah… Atas nama Tuhanmu”. Ini baru baca. Maka bagaimana lagi ngajar? Nafsirin? atas nama siapa? Nafsu dan kepentingan?

Yaa Allah… Berilah Petunjuk-Mu untuk kami-kami. Jangan sampe kami sesat. Apalagi sampe menyesatkan. Sentuhlah hati kami. Untuk bisa tunduk kepada-Mu.

Makin banyak taunya, makin banyak ngertinya… Malah bisa jadi kegelapan malah menghiasi. Bertambahnya ilmu, malah tambah berantemnya.

Yaa Allah, apa yang benar kami juga ga tau. Kecuali Engkau Memberi Tau. Apa yang salah, kami juga ga tau. Sampe Engkau Menunjuki kami.

Yaa Allah… Jagalah yang mengajar dan yang belajar. Jagalah juga yang ga mengajar dan yang ga belajar. Dengan Penjagaan-Mu. Dengan Bimbingan-Mu.

Makasih yaa Allah… Dan buatlah kami-kami selalu ringan dan rajin meminta Petunjuk-Mu. Apalagi di urusan Kitab Suci-Mu. Al Faatihah…

http://yusufmansur.com/ya-allah-berilah-petunjuk-mu/

Jumat, 05 Februari 2016

T A U H I D

Materi: Tawakal
5 Februari 2016

Kita belajar tentang tauhid, tentang sabar, tentang ikhlas. Kemudian suatu hari Allah menguji kita dengan kenyataan hidup. Kita gagal, fail, gagal total. Katanya tuhannya Allah, tapi begitu duit haji 'dimakan' sama orang, apa jawaban ente semua?

"Ini Ustadz. Gara-gara duit saya dibawa kabur sama orang, saya gagal pergi haji."

Coba ... ke mana Laa ilaha ilallah Saudara? Tidak ada yang bisa mergiin haji kecuali Allah, termasuk tidak ada yang menggagalkan Saudara pergi haji kecuali Allah.

Ada contoh lain. "Saya nih Pak Ustadz, kalau duit saya ga dimakan sama temen saya, mungkin saya masih punya dagangan. Saya ga nganggur kayak begini."

Nah... Nah.... Sudah duit ilang, susah, saudara jatuh pula kepada orang-orang yang tidak lagi bertuhan Allah SWT.

"Woy, entar dulu Ustadz. Tuhan saya Allah."

Eh, kalau tuhan ente Allah mah ga mungkin ente nyalahin orang lain.

"Ya tapi gimana? Duit saya dibawa sama die."

Bos, dibawa, ga dibawa sama die, udah waktunya ilang mah ilang aja.

Inilah yang harus kita perbaharui, Tuhan kita siapa sih sebenernya? Siapa yang memberi kita mudharat? Siapa yang mendatangkan buat kita manfaat? Allah-kah? Atau ada yang selain Allah?

Saudara mengatakan "Kalau ga ada dia nih, ane ga bakal ketolong nih." Gila lo. Emang bisa ape manusia?

Maka Allah mengatakan kepada Muhammad SAW untuk mengatakan lagi kepada kita. Mandzalladzi ya shimukum, araada bikuum suu-an. Siapa sih yang melindungi kalian semua? Kalau Allah sudah memberikan Saudara keburukan?

Saudara pikir, dengan menyimpan uang Saudara di deposito, dikelola oleh bank yang dijamin oleh pemerintah, duit Saudara ga bakal hilang?

Buktinya banyak orang yang duitnya dibobol oleh orang lain. Apakah Saudara pikir, yang sudah berlapis-lapis security-nya,  tidak bisa Allah buat orang tersebut menjadi kena sesuatu? Ga. Sepenuh-penuhnya karena Allah.  Di sini ujiannya nih. Tauhid kita diuji.

***

Simak QS Yunus yang berikut ini....

وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ ۚ يُصِيبُ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ [يونس : 107]

( 107 )   Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Allah bertanya kepada kita, "Siapa sih yang bisa melindungi kalian semua?" Jika Allah menghendaki keburukan dari kalian atau menghendaki rahmat. Wala yajiduuna lahum min duunillaahi waliyyan walaa nashiiraan. Dan kalian tidak akan mendapat pelindung, penolong, kecuali Allah SWT.