Kamis, 24 Maret 2016

2016 AKAN JADI TAHUN EMAS PENGGUNA'AN APLIKASI MOBILE

2016 Jadi Tahun Emas Pertumbuhan Tingkat Penggunaan Aplikasi Mobile
[ki-ka] Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Indonesia; Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia dan Kun Arief Cahyantoro, pengamat e-commerce. Saat ini, tren aplikasi mobile telah mengarah pada tidak hanya sekedar kebutuhan akan konten hiburan atau utilitas, namun juga menjadi bagian dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Untuk itu penting menjadikan pengalaman berbelanja melalui aplikasi mobile sebagai pengalaman bertransaksi yang nyaman, aman, dan mudah. Kun Arief Cahyantoro, pengamat e-commerce asal Institut Teknologi Bandung (ITB), memperkirakan bahwa tahun 2016 ini akan menjadi tahun emas bagi pertumbuhan aplikasi mobile. Ia mengatakan “Aplikasi mobile diperkirakan dapat [tumbuh] mencapai 45% yang akan memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan performa industri e-commerce di Indonesia. Melalui aplikasi mobile, perusahaan penyedia barang dan jasa akan memiliki kemampuan untuk mendeteksi segmentasi pasar yang lebih fokus yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi jual-beli.” Magnus Ekbom, CEO Lazada Indonesia, mengungkapkan, “Sekitar 85% pengguna smartphone di Indonesia memiliki 10-15 aplikasi mobile dan hingga sekitar 10% memiliki lebih dari 40 aplikasi mobile. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada konsumen kami, masyarakat Indonesia biasanya mengunduh aplikasi baru setiap sebulan sekali di mana 50% dari mereka 3 – 5 aplikasi yang diunduh merupakan aplikasi belanja online.” “Kami melihat adanya tren penggunaan aplikasi mobile yang sangat pesat. Oleh karena itu, kami memberikan solusi berupa aplikasi belanja online yang dapat diakses di smartphone kapan saja, di mana saja,” ujar Magnus. Tingginya pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan jumlah pengguna smartphone yang diprediksi akan mencapai 92 juta orang di tahun 2019 perlu diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pengembang aplikasi mobile lokal di Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan akan penggunaan aplikasi mobile yang terus meningkat. Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Indonesia, mengakui bahwa developer di Indonesia memiliki daya saing tinggi. “Talenta dan kualitas yang dimiliki oleh para developer Indonesia tidak kalah dengan developer lainnya di Asia Tenggara. Mereka sudah memahami pasar di Indonesia sehingga aplikasi yang diciptakan dapat mengakomodasi kebutuhan pasar. Namun, perkembangan teknologi yang dinamis bisa membuat para developer kesulitan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Karena itu, mereka perlu mengantisipasi munculnya teknologi terbaru dalam melakukan transaksi jual-beli secara online,” papar Narenda. sumber.. http://www.infokomputer.com/2016/02/berita/berita-reguler/aplikasi-mobile-lazada-indonesia-turut-mendorong-tingginya-tingkat-penggunaan-aplikasi-mobile-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar