Selasa, 16 Juni 2015

PROSPEK BISNIS PAYTREN

PROSPEK BISNIS PAYTREN

Indonesia saat ini memiliki penduduk lebih dari 248juta jiwa, terbanyak keempat sedunia. Meski prosentase penduduk miskin hingga menengah masih sangat besar namun paradigma kebutuhan pokok tidak lagi sekedar persoalan sandang, papan dan pangan.

Masyarakat Indonesia secara umum memasuki tatanan kehidupan modern dimana teknologi komunikasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam aktifitas keseharian.

Terbukti bahwa kebutuhan berkomunikasi via ponsel telah menjadi ciri masyarakat dari perkotaan hingga perdesaan.

Indikator tingginya kebutuhan alat komunikasi tersebut dapat terlihat dari volume penjualan telepon seluler dari tahun ke tahun bertumbuh diatas 25%.

Pengguna ponsel di Indonesia berdasarkan analisis Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) mencapai 236,8 juta pelanggan dan belum termasuk berapa orang yang memiliki ponsel lebih dari satu.

Pasar terbesar ponsel di Indonesia adalah ponsel jadul yang hanya menawarkan fungsi menelepon dan SMS.

Tercatat hanya 95 juta pengguna ponsel di Indonesia memanfaatkan ponsel untuk menjelajahi Internet bahkan tidak sedikit penduduk yang memiliki ponsel, tapi tidak memiliki komputer atau laptop. (Riset dari lembaga AC Nielsen).

Bersamaan dengan perkembangan dibidang komunikasi, tren pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Pada tahun ini pengguna internet Indonesia akan menembus 100 juta pengguna.

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang sangat pesat tersebut berdampak ke berbagai sektor kehidupan diantaranya teknologi ponsel yang semakin berubah, cara belanja orang Indonesia yang mulai merambah ke belanja online , hingga gaya komunikasi masyarakat yang semakin digital.

Catatan tersebut menjadi semakin menarik ketika menyadari bahwa100 juta pengguna internet adalah pengguna ponsel/smartphone.

Potensi pasar yang sangat besar ini akan mempengaruhi munculnya sejumlah peluang bisnis baru termasuk penggunaan teknologi PayTren yang digunakan komunitas perusahaan TRENi sebagai layanan transaksi micro payment melalui handphone/smartphone.

Pertumbuhan pengguna jasa telekomunikasi yang tinggi turut diikuti dengan pertumbuhan industri perbankan dalam negeri.

Data dari Persatuan Bank-bank Nasional (Perbanas) menyebutkan bahwa jumlah rakyat Indonesia yang memiliki rekening perbankan berjumlah 60 juta orang meskipun tercatat jumlah rekening lebih dari 100 juta rekening.

Meskipun jumlah pemilik rekening hanya seperempat dari jumlah pengguna ponsel, peluang transaksi tetap besar baik yang bersumber dari pemilik rekening maupun yang berasal dari sekitar 120 juta orang yang tetap memilih tidak memiliki rekening di bank.

Dari kepemilikan rekening tersebut menurut data Bank Indonesia, jumlah transaksi di bawah Rp 1 juta dalam sehari mencapai 9,2 juta transaksi, sedangkan transaksi dibawah Rp 5 juta mencapai 4 juta transaksi per hari.

Bisnis PayTren yang memanfaatkan layanan virtualpayment tentunya mendapat peluang sangat besar dengan melihat jumlah total penduduk Indonesia yang berpotensi melakukan transaksi via handphone dan smartphone.

Prediksi jumlah pengguna & pelaku bisnis PayTren sejak soft-launching bulan Agustus 2013 sampai dengan Agustus 2015 akan menembus angka 500 ribu komunitas atau 5% dari 10 juta komunitas yang diharapkan.

TRENi sementara ini hanya mencantumkan slogan ‘menuju 10 juta komunitas’ saja meskipun tersedia 200 juta orang Indonesia yang setiap harinya bertransaksi.

Sekurang-kurangnya dari sejumlah 10 juta orang member komunitas TRENi akan berperan sebagai pelaku bisnis dimasa depan dengan komunitas bisnis terbesar di Indonesia.

Disinilah prospek bisnis PayTren sesungguhnya,

Inilah kesempatan besar bagi setiap orang yangmampu membaca peluang bisnis PayTren.

Jadilah bagian dari komunitas PayTren sekarang…
Jadilah yang terdepan di bisnis PayTren ini...

Klik.........???
www.leadersuksespaytren.com/khusen

085706151884

56E83AFA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar